Siaran Pers Lokakarya Organologi Instrumen Musik (Teguh Saptadewa)
Perkembangan alat musik pada zaman ini terus mencerminkan kreativitas dan inovasi yang signifikan. Beberapa tren utama yang mendefinisikan perkembangan alat musik saat ini melibatkan integrasi teknologi canggih, desain yang inovatif, dan penggunaan bahan serta teknik pembuatan yang baru. Beberapa aspek yang menunjukkan kreativitas dalam perkembangan alat musik saat ini bisa kita saksikan dalam maraknya alat musik elektronik dengan fitur-fitur canggih dan inovatif. Beberapa alat musik pun ada yang hadir dengan menggabungkan elemen-elemen dari berbagai instrumen untuk menciptakan alat musik yang baru dan unik. Selain itu, penggunaan kecerdasan buatan pun semakin umum dalam alat musik. Ini dapat melibatkan pembuatan musik otomatis, sintesis suara cerdas, atau bahkan asisten virtual yang membantu musisi dalam proses kreatif.
Dibalik hingar-bingarnya proses kreatif penciptaan alat musik yang mendorong keberagaman dalam berkarya, Padepokan Bumi Ageung Saketi akan menggelar sebuah lokakarya organologi instrumen musik pada hari Minggu 19 November 2023 di Kp. Jati RT 04 RW 06, Pasir Biru, Cibiru, Bandung pukul 13.00 WIB. Acara ini akan menghadirkan pakar organologi yaitu Teguh Saptadewa. Adapun lokakarya tersebut diantaranya yaitu Kacapi Biang dan Rincik, Gitar Laras Tali (Lataji) Klasik Enam Senar, Gitar Lataji Folks Enam Senar, Gitar Lataji Bas Empat Senar, Biola Tanpa Sudut Empat Senar, dan Biola Bersudut Empat Senar.
Hal yang menarik dalam lokakarya ini yaitu adanya tawaran baru dari Teguh Saptadewa berkaitan dengan sistem organologi untuk Kacapi. Menurutnya, nanti akan mempresentasikan jenis Kacapi dengan model lubang suara yang bebeda, kemudian adanya penyegaran dalam hal bunyi melalui pencarian kepekatan bunyi meski hal ini bersifat subjektif, lalu adanya pola drayer senar yang permanen atau kekonstanan dalam ketegangan senar.
Menurut Teguh Saptadewa kegiatan ini merupakan ruang untuk saling berbagi pengetahuan dan ibadah dalam hal kesenian. Lokarya tersebut pernah digelar juga di beberapa kota seperti Jakarta, Solo, Bandung dan Yogyakarta namun untuk lokakarya kacapi baru pertama kalinya akan dilakukan di Bandung. Selain itu Teguh Saptadewa berharap dengan adanya kegiatan ini dapat ikut andil dalam melestarikan instrumen tradisi sehingga nantinya bisa muncul diskursus lanjutan tentang berbagai instrumen musik yang ada di Indonesia. Langkah tersebut merupakan salah satu kegiatan yang akan terus dilakukan oleh Teguh Sapta Dewa sebagai bentuk pengabdian di bidang Etnomusikologi khususnya pada riset organologi instrumen musik. Sementara itu menurut Bah Enjoem selaku sesepuh dari Padepokan Bumi Ageung Saketi mengatakan bahwa lokakarya ini penting untuk diikuti bagi seniman yang memiliki ketertarikan khusus terhadap alat petik berdawai karena dapat memicu diskursus baru dalam organologi instrumen musik khususnya di bidang Karawitan Sunda.
Hasil daripada lokakarya dan riset beberapa alat musik dari Teguh Saptadewa pun akan dimainkan oleh Dody Satya Ekagustdiman dan Erfin Faz. kegiatan ini gratis dan terbuka untuk umum, kami mengundang siapapun yang berminat untuk mengikuti kegiatan ini.
Bumi Ageung Saketi merupakan sebuah komunitas yang bergerak dibidang kebudayaan Sunda. Komunitas ini berdiri pada tahun 2019 di Cibiru, Kota Bandung. Atas inisiasi Enjang Dimyati (Abah Enjoem) dan Dody Satya Ekagustdiman, Bumi Ageung Saketi dibentuk sebagai ruang edukasi alternatif bagi masyarakat yang ingin mengenal dan mempelajari kebudayaan Sunda. Saat ini Bumi Ageung Saketi aktif menggelar dan juga melakukan berbagai kegiatan diantaranya yaitu kegiatan rutin bhakti mantha purnamakala, ruatan gunung Manglayang, sekolah anak, kajian dan diskusi naskah Sunda kuna, pelestarian lingkungan dan mengemas beberapa produk masyarakat sebagai UMKM. Selain sebagai ruang edukasi alternatif, Bumi Ageung Saketi aktif menjadi mitra kolaborasi bersama masyarakat dan juga lembaga formal untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bergerak di bidang kebudayaan Sunda.
Narahubung: Suryajow (+62 896-1008-1164)
Instagram: @bumiageungsaketi
X: @padepokanBAS
FB: Bumi Ageung Saketi